Sejarah Valentine " Hari Kasih Sayang"



Awalnya bangsa Romawi merayakan acara untuk
memperingati suatu hari besar mereka, yang jatuh
setiap 15 Februari, yang mereka namakan Lupercalia.
Peringatan ini dirayakan guna menghormati Juno (Tuhan
Wanita) dan Perkimpoian, serta Pan (Tuhan dari alam
ini), seperti apa yang mereka percayai.
Pada saat itu, digambarkan orang-orang muda "laki-laki
dan wanita" memilih pasangannya masing-masing dengan
menuliskan nama atau mengundi nama dari orang-orang
yang diingin-kannya, kemudian pasangan ini saling
tukar bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih.
Acara ini dilanjutkan dengan berbagai macam pesta dan
hura-hura bersama pasangan masing-masing. Pergaulan
dengan pasangan yang didapat dalam pesta itu dapat
berlangsung lama sesudah pesta itu berakhir. Setelah
penyebaran agama Kristen, Para Pemuka Gereja mencoba
memberikan pengertian ajaran Kristen terhadap para
pemuja berhala itu. Pada tahun 496 Masehi, Paus
Gelasius (Pope Gelasius) mengganti peringatan
Lupercalia itu menjadi Saint Valentine's Day, yaitu
Hari Kasih Sayang Untuk Orang-Orang Suci.




Dalam sejarah perayaan Valentine, para ahli sejarah
tidak setuju dengan adanya upaya untuk menghubungkan
hal itu dengan St. Valentine, seorang Pendeta yang
hidup di Roma pada tahun 200 masehi, dibawah kekuasaan
Kaisar Claudius II. St. Valentine ini pernah ditangkap
oleh orang-orang Romawi dan dimasukkan ke dalam
penjara, karena dituduh membantu satu pihak untuk
me-musuhi dan menentang Kaisar. St. Valentine ini
berhasil ditangkap pada akhir tahun 270 masehi.
Kemudian orang-orang Romawi memenggal kepalanya di
Palatine Hill (Bukit Palatine) dekat altar Juno.


Dalam kaitannya dengan acara Valentine's Day, banyak
pula orang mengkaitkan dengan St. Valentine yang lain.
St. Valentine ini adalah seorang Bishop (Pendeta) di
Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma. Iapun
dikejar-kejar karena mempengaruhi beberapa keluarga
Romawi dan memasukkan mereka ke dalam agama Kristen.
Kemudian ia dipancung di Roma sekitar tahun 273
masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, Bishop (Pendeta)
itu mengirim surat kepada para putri penjaga-penjaga
penjara dengan mendo'akan semoga bisa melihat dan
mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia.
"Dari Valentinemu" demikian tulis Valentine pada akhir
suratnya itu. Surat itu tertanggal 14 Februari 270 M.
sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai
Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang.

Sumber

Comments

Popular posts from this blog

Avatar, Gambaran Keserakahan Manusia

Hari Raya Galungan Dan Kuningan

Hari Raya Pagerwesi